Kamis, 04 Januari 2018

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Para ahli memiliki pandangannya masing-masing terhadap psikologi lingkungan. Emery dan Tryst (dalam Soesilo, 1989) mengemukakan bahwa hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan suatu jalinan transactional interdependency atau terjadi ketergantungan satu sama lain.
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Guilford, yaitu manusia mempengaruhi lingkungannya. Untuk selanjutnya lingkungan akan mempengaruhi manusia, demikian pula sebaliknya.
Veitch dan Arkkelin (1995) mendefinisikan psikologi lingkungan sebagai ilmu perilaku multidisplin yang memiliki orientasi dasar dan terapan, yang memfokuskan interrelasi anatar perilaku dan pengalaman manusia sabagai individu dengan lingkungan fisik dan sosial.
Psikologi lingkungan sebagai salah satu cabang ilmu dari psikologi yang mempunyai hal berbeda dengan cabang ilmu psikologi lainnya. Karakteristik Psikologi Lingkungan adalah sebagi berikut :
  • Dalam membahas hubungan manusia dengan lingkungan harus dilihat sebagai satu kesatuan. Hal ini dimaksudkan bahwa disiplin ilmu psikologi lainnya sering kali memisahkan antara stimulus, manusia dan respon atau tingkah lakunya.
  • Psikologi lingkungan mempelajari hubungan interelasi antara tingkahlaku manusia dengan lingkungan. Dalam hal ini terjadi hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.
  • Psikologi lingkungan merupakan kajian yang bersifat interdisiplin.Dalam hal ini menganalisis interelasi antara tingkah laku manusia dan lingkungan, tidak dapat dikaji dari satu disiplin ilmu.
  • Psikologi lingkungan ada pula yang khas, yaitu metode pemetaan tingkah laku.
Psikologi Lingkungan adalah cabang ilmu psikologi yang berkaitan dengan lingkungan fisik, ilmu ini merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang tergolong masih muda. Teori-teori dalam psikologi lingkungan dipengaruhi oleh tradisi teori besar yang berkembang dalam disiplin psikologi maupun di luar psikologi.Para ahli memiliki pandangannya masing-masing terhadap psikologi lingkungan. Emery dan Tryst (dalam Soesilo, 1989) mengemukakan bahwa hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan suatu jalinan transactional interdependency atau terjadi ketergantungan satu sama lain. Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Guilford, yaitu manusia mempengaruhi lingkungannya. Untuk selanjutnya lingkungan akan mempengaruhi manusia, demikian pula sebaliknya.
Veitch dan Arkkelin (1995) mendefinisikan psikologi lingkungan sebagai ilmu perilaku multidisplin yang memiliki orientasi dasar dan terapan, yang memfokuskan interrelasi anatar perilaku dan pengalaman manusia sabagai individu dengan lingkungan fisik dan sosial.
Psikologi lingkungan sebagai salah satu cabang ilmu dari psikologi yang mempunyai hal berbeda dengan cabang ilmu psikologi lainnya. Karakteristik Psikologi Lingkungan adalah sebagi berikut :
  • Dalam membahas hubungan manusia dengan lingkungan harus dilihat sebagai satu kesatuan. Hal ini dimaksudkan bahwa disiplin ilmu psikologi lainnya sering kali memisahkan antara stimulus, manusia dan respon atau tingkah lakunya.
  • Psikologi lingkungan mempelajari hubungan interelasi antara tingkahlaku manusia dengan lingkungan. Dalam hal ini terjadi hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.
  • Psikologi lingkungan merupakan kajian yang bersifat interdisiplin.Dalam hal ini menganalisis interelasi antara tingkah laku manusia dan lingkungan, tidak dapat dikaji dari satu disiplin ilmu.
  • Psikologi lingkungan ada pula yang khas, yaitu metode pemetaan tingkah laku.

Kontribusi Psikologi Lingkungan Bagi Kehidupan Manusia

Ada banyak hal yang telah dilakukan psikologi lingkungan dalam memberikan kontribusinya terhadap kehidupan manusia, diantaranya adalah:
  • Sebagai solusi dalam pemecahan masalah.
Seperti bagaimana caranya agar masyarakat dapat memanfaatkan air sungai (misalnya untuk keperluan industri) dengan tetap menjaga kebersihan dan debitnya, bagaimana orang dapat tetap merasa sejuk dalam ruangan dengan menggunakan pendingin udara yang hemat energi, dan bagaimana mengurangi pertumbuhan penduduk agar tidak melampaui daya dukung sumber alam.
  • Mempelajari proses manusia dalam hubungannya dengan lingkungan.
Misalnya mengapa orang lebih lebih mudah menghafal peta lingkungannya atau mempunyai peta kognitif di wilayahnya sendiri dari pada di tempat yang asing. Mengapa orang Jakarta tidak merasa sesak tinggal di daerahyang sangat padat, sementara orang dari luar Jawa tidak betah di Jakarta karena merasa sesak.
  • Meningkatkan kesehatan masyarakat.
Seperti menghentikan kebiasaan merokok, mencegah AIDS, mnegurangi kecemasan dan meningkatkan prognosis yang positif setelah pembedahan serta memberikan alternatif psikologi lingkungan terhadap program – program kesehatan yang selama ini hanya mengandalkan pendekatan medis.
  • Membantu dalam membuat desain lingkungan yang nyaman.
Misalnya mengatur perancngan, arsitektur, prasarana, tata kota, peta bumi dll yang disesuaikan dengan psikologi orang – orang yang akan menghuni, bekerja atau memanfaatkan lingkungan tersebut.

https://dosenpsikologi.com/psikologi-lingkungan
Share:

0 komentar:

Posting Komentar