Jumat, 12 Januari 2018

PSIKOLOGI KONSELING

Psikologi Konseling

Psikologi konseling merupakan kegiatan antara dua pihak yaitu konselor yang merupakan psikolog dan seorang klien dan berlangsung untuk menyelesaikan akar permasalahan.
Permasalahan yang biasa dialamai atau dikeluhkan dalam proses konseling ini adalah masalah mengenai suatu hubungan antara dua individu atau lebih yang memberikan dampak depresif atau tekanan pada individu.
Dari dua kata yang ada yaitu psikologi dan konseling, masing masing memiliki pengertiannya sendiri. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau ilmu jiwa. Selain ilmu tentang jiwa, bidang keilmuan ini juga memperhatikan tentang perubahan tingkah laku manusia.
Sedangkan konseling merupakan proses pemberian informasi, penerangan, nasihat kepada orang lain. Dalam buku yang ditulis oleh Baruth danRobinson ‘An Introduction to The Counseling Profession’ menuliskan bahwa konseling merupakan kegiatan dimana beberapa orang berkumpul untuk mendapatkan pengertian atau pemahanan dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Konseling sendiri berasal dari kata ‘counselium’ yang memiliki arti ‘bersama’ atau ‘berbicara bersama’.
Psikologi konseling bisa disiimpulkan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang konselor dengan kliennya untuk menggali tentang persepsi, perasaan, pemikiran, pengalaman, dan lainnya untuk mempelajari dan menyelesaikan masalah klien yang sedang dihadapi. Adakalanya, seorang individu mengalami masalah yang cukup berat bagi dirinya sampai sampai dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Kondisi seperti ini bisa memicu pada kondisi depresif yang akan semakin berat apabila tidak segera diselesaikan. Disinilah peran psikologi konseling untuk membantu individu dalam kondisi tersebut.
Peranan Psikologi Konseling
Peranan psikologi konseling terkait pada keilmuan psikologi dimana menggabungkan antara jiwa dan perilaku manusia. Konseling dalam psikologi diharapkan mampu membantu individu yang bermasalah sehingga melegakan jiwanya dan juga membantu mengambil suatu keputusan atau perilaku sebagai proses penyelesaian masalahnya. Steffler danGrant menyusun peran konseling sebagai berikut menrut pengertian konseling, terdapat empat hal sebagai berikut :
  1. Konseling sebagai Proses
Konseling tidak bisa dilakukan hanya sekali dan dalam pertemuan singkat. Konseling merupakan kegiatan yang membutuhkan proses dan keberlanjutan sampai masalah teratasi dengan baik. Konseling mungkin membutuhkan beberapa kali pertemuan dan bisa dengan tahap atau proses yang sama, atau berbeda tergantung tingkat pemahaman klien dalam proses penyelesaian masalahnya.
Konseling sebagai Hubungan Spesifik
Hubungan yang spesifik perlu dibangun dalam proses konseling agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai dengan mudah. Hubungan spesifik itu berupa pemikiran terbuka, penghargaan positif, pengertian, rasa saling percaya dan empati. Hubungan spesifik ini mendasari awal konseling antara konselor dan klien agar komunikasi dan pertukaran informasi saat konseling bisa lebih mudah.
  1. Konseling untuk Membantu Klien
Konseling bersifat membantu menyelesaikan msalah klien dengan membuka pikiran klien lebih luas lagi dan memberikan dorongan positif rasa percaya diri pada klien untuk bisa menyelesaikan masalahnya dengan baik. Konseling juga berusaha membantu klien menemukan alternatiif- alternatif solusi dari berbagai sudut pandang dengan keuntungan dan kerugiiannya, sehingga klien bisa lebih selektif dan mampu menimbang mana yang lebih baik untuk dirinya dan masalahnya.
  1. Konseling untuk Mencapai Tujuan Hidup
Konseling memberikan masukan atau pendapat pada klien terkait masalahnya atau adanya perilaku maladaptif yang kemudian diberikan pemahaman untuk perubahan perilaku ke adaptif. Dengan begitu, klien  memiliki fokus tujuan hidup yang lebih baik dengan aktualisasi diri yang lebih baik.
Kajian Manfaat Psikologi Konseling
Konseling psikologi memiliki beberapa kajian manfaat yang terdiri dari memandu, menyembuhkan, memfasilitasi, memodifikasi, merekonstruksi, mengembangkan, mengkomunikasikan, dan mengorganisasi, sebagai berikut :
  1. Memandu / guiding
Konselor harus bersifat netral dan tidak memaksakan pemikiran subjektifnya terhadap kondisi klien. Memandu /guiding dilakukan dengan tanpa paksaan yang berarti mengabaikan perasaan dan pikiran klien atau terlalu mengendalikan pandangan klien. Konselor lebih pada memberikan gambaran refleksi diri klien terkait permasalahan dan memandu menyelesaikan masalah dalam diri seseorang atau terdapat potensial ada dalam diri seseorang. Memandu dilakukan dengan rangsangan sumber sumber eksternal dan merupakan pertukaran cara pandang konselor dengan klien menuju kesepakatan atau pemahaman bersama untuk menyelesaikan masalah.
  1. Menyembuhkan / healing
Konseling juga merupakan proses menyembuhkan yang berakar pada sejarah psikoterapi yang melibatkan ilmiah dan spiritual. Konsep dasar tersebut berasal dari masyarakat bahwa keyakinan spiritual dan juga bentuk penemuan atau eksperimen ilmiah juga mampu mempengaruhi psikologi manusia sebagai terapi. Misalnya dalam spiritual seperti proses meditasi, exorcism untuk orang kerasukan dan dalam ilmiah terdapat hipnotis , guided imagery dan lain sebagainya. Kedua hal tersebut kemudian diadaptasi menjadi psikoterapi singkat dan konseling psikoanalitik.
  1. Memfasilitasi / fasilitating
Memfasilitasi disini berarti konselor berperan sebagai fasilitator. Fasilitator tidak diperkenankan mencampuri pengalaman – pengalaman klien atau mengganggu kepribadian atau karakter klien. Memfasilitasi berarti mempercayai individu untuk mampu mengarahkan dirinya sendiri. Memfasilitasi juga bisa dilakukan dengan memberikan dukungan, semangat, dan mendorong klien untuk melakukan sesuatu positif untuk dirinya sendiri. Konsultan memfasilitasi klien untuk mengeksplore dirinya sendiri dan tidak memberikan pengarahan langsung.  Perspektif memfasilitasi menggunakan pendekatan yang berpusat pada klien.
  1. Memodifikasi / modifying
Memodifikasi diartikan juga melakukan perubahan terhadap perilaku suatu individu. Perilaku yang tidak sesuai akan dirubah menjadi yang lebih baik dengan pendekatan yang mengutamakan pemahaman dan untuk tujuan penyelesaian masalah. Modifikasi perilaku harus diawali dengan kebersediaan, keterbukaan, dan pemahaman yang cukup tentang apa yang harus dirubah, kenapa, dan bagaimana perubahan yang akan dicapai.
  1. Merekonstruksi / reconstructing
Rekonstruksi berhubungan dengan metode behavioral kognitif. Psikologi menggunakan kognitif seseorang untuk diarahkan kepada interpretasi baru terhadap makna persepsi, motivasi, dan belajar. Psikologi perkembangan memperluas minat kepada psikologi kognitif terhadap moral serta kognisi sosial. Rekonstruksi kognitif dengan psikologi kepribadian mengkonseptualisasikan kepribadian, menekankan peran mediasi pusat terhadap pengalaman manusia.
  1. Pengembangan / developing
Psikologi konseling memperhatikan perkembangan manusia. Perkembangan manusia berkembang dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal serta perubahan struktural lainnya. Perspektif perkembangan yaitu diartikan bahwa manusia akan tumbuh efektif melalui interaksi yang sehat dengan lingkungannya.
  1. Mempengaruhi / influencing
Mempengaruhi merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain tentang sikap, perilaku, maupun perasaan. Proses konseling ini bisa diartikan sebagai pengaruh sosial. Konselor akan menawarkan cara mengontrol perilaku yang jelek di masa lalu untuk dirubah atau dikontrol menjadi lebih efektif. Konselor tidak membatasi klien terhadap perilaku yang tidak muncul sebelumnya. Proses psikologi konseling ini akan mempengaruhi perilaku seseorang nantinya untuk kembali menjadi pengaruh sosial.
  1. Mengkomunikasikan /communicating
Komunikasi dilakukan untuk melibatkan diri dalam interaksi untuk mengidentifikasi perspektif. Komunikasi digunakan juga untuk mengklarifikasi, memahami klien terhadap masalahnya. Komunikasi sendiri memiliki banyak tipe tergantung pada konteksnya. Komunikasi yang baik menjadi dasar dari setiap interaksi yang baik untuk sebuah tujuan bersama.Komunikasi yang baik antara konsulen dan klien perlu disertai dengan keterbukaan akan masukan dan saling mendengar dengan baik.
  1. Mengorganisasi / organizing
Mengorganisasi membantu klien dalam mengambil keputusan, membuat tindakan, bertanggungjawab terhadap keputusannya, sehingga mampu merubah apa yang seharusnya dirubah. Relasi dengan lingkungan eksternal merupakan sesuatu yang bisa dirubah dengan mengorganisir perubahan perubahan seperti apa yang diinginkan dan juga caranya.
Cabang Psikologi Konseling
Psikologi Behaviorisme 
Psikologi menurut aliran ini hanya mengamati perilaku yang bisa diukur. Aliran ini dimulai oleh Pavlov dengan beberapa percobaannya yang mendapat kesimpulan tentang adanya neurosis eksperimen. Pavlov mendefinisikan perilaku maladaptif sebagai akibat proses belajar yang salah atau stres yang berlebihan.
Penganut behavioris salngat mengutamakan proses belajar stimulus- respon sebagai penjelasan sebab – akibat terhadap tingkah laku manusia. Pavlov melakukan penelitian dengan menggunakan anjing yang ketika akan diberikan daging disertai dengan menyalakan lampu. Anjing tidak akan mengeluarkan air liur saat tidak ada daging dan sebaliknya. Namun saat hal tersebut dilakukan seca terus menerus, anjing tersebut mengeluarkan air liur meskipun tidak ada daging didepannya dan menjadi lebih garang dan tidak terkendali. Hal tersebut memperlihatkan bahwa perilaku makhluk hidup bisa berubah diakibatkan oleh lingkungannya.
Psikoanalisis
Menurut Freud, perilaku manusia apapun itu baik yang terlihat maupun tidak terlihat merupakan hasil dari peristiwa yang terjadi sebelumnya. Peristiwa terjadi ada yang kita sadari dan tidak disadari. Kepribadian mausia juga dipicu oleh alam bawah sadar yang merupakan kepribadian seseorang.
Psikologi Humanitis
Psikologi humanistis muncul setelah psikologi behaviorisme dan psikoanalisis. Abraham maslow merupakan salah satu perintis psikologi humanistis dimana dia berpendapat bahwa aliran psikologi sebelumnya lebih berkutat pada insting- insting hewani dan memahami manusia dari perilakunya yang tampak.
Perbedaan perbedaan aliran tersebut muncul dari perbedaan sudut pandang yang merupakan bentuk dasar penciptaan sains atau ilmu pengetahuan, seperti filsafat, paradigma, budaya, metode, dan lainnya.

Psikologi konseling sudah dijelaskan seperti diatas. Psikologi konseling mungkin sudah cukup familiar meskipun pelaksanaanya sendiri masih kurang diterapkan di Indonesia karena fasilitas dan kurangnya pemahaman masyarakat terkait hal ini.
Psikologi konseling sendiri sangat bermanfaat untuk bisa membantu seorang individu menyelesaiakan permasalahannya. Fenomena masyarakat saat ini banyak sekali permasalahan yang muncul dan kemudian salah bertindak atau melakukan tindakan yang justru memperburuk masalahnya dan tidak efektif. Dampak dari kesalahan bertindak tersebut justru memicu terjadinya stres yang lebih besar lagi dan mendorong seorang individu kedalam situasi depresif yang bisa menjadi fatal.
Kemudian, stres seringkali dialami oleh semua orang dan adakalanya stres tersebut membutuhkan bantuan dari orang lain. Disinilah peran psikologi konseling sangat membantu. Psikologi konseling juga bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan untuk menurunkan tingkat stres di masyarakat yang berakibat pada kerusakan jiwa atau gangguan psikis yang justru akan sulit dirubah atau disembuhkan.
Sumber https://dosenpsikologi.com/psikologi-Konseling

Share:

0 komentar:

Posting Komentar