Hubungan Psikologi Dengan Keperawatan
Menurut konsep kajian keperawatan yang berdasarkan pada respon bio, sosio, psiko, spiritual, dan kultural melelalui pendekatan psikologi dengan menanamkan rasa percaya kepada pasien.
Perawat mengkaji kondisi pasien dari segi psikologi untuk menjadi dasar hubungan terapeutik dan komunikasi efektif dengan menerapkan ilmu psikologi dalam keperawatan, perawat menjadi lebih sensitif untuk terbuka dan memahami perasaan pasien ketika sakit, sumber – sumber penguat bagi pasien, keinginan pasien lebih dalam, harapan , dan lainnya.
Psikologi keperawatan tidak hanya diterapkan pada pasien saja namun juga pada keluarga, rekan perawat, dan kolaboratif dengan tenaga medis lainnya. Psikologi digunakan dalam beberapa konteks di dunia keperawatan untuk memberikan pelayanan yang holistik dan berkualitas, menitikberatkan pada kepuasan pasien baik secara fisuk maupun psikologis selama menerima perawatan di rumah sakit.
Penggunaan psikologi dalam keperawatan dalam lingkup lain seperti keluarga juga perlu diperhatikan. Pada keluarga, psikologi digunakan keperawatn dalam mengkaji situasi keluarga tehadap responnya terhadap anggota keluarga yang sakit, peran keluarga, masalah keluarga yang menyertai, kondisi perekonomian, dan lain sebagainya yang dapat berdampak pada kondisi sakit pasien.Dukungan keluarga, peran pasien dalam keluarga, kondisi ekonomi dan lainnya yang berhasil di kaji oleh perawat bisa menjadi dasar penguat atau memberikan semangat pada pasien untuk lebih berjuang lagi dengan kondisi sakitnya. Proses ini dilakukan dengan pendekatan psikologi pasien dari hati ke hati kepada perawat.
Psikologi dalam hubungan dengan teman juga diperlukan untuk mengetahui tugas masing-masing dan saling membantu demi terciptanya budaya kerja yang baik untuk pemberian pelayanan yang baik juga kepada pasien. Selain itu psikologi juga digunakan keperawatan dalam interaksid engan tenaga kesehatan lainnya dalam kolaborasi treatment dengan tujuan yang baik untuk pasien. Penggunaan psikologi dalam interaksi ini akan memuncuklak proses kolaborasi yang kondusif dan tidak ada ego antar tenaga kesehatan karena mengutamakan tujuan kesehatan yang terbaik bagi pasien.
0 komentar:
Posting Komentar