Minggu, 14 Januari 2018

PSIKOLOGI KEPERAWATAN

Perspektif Psikologi Keperawatan

Menurut KBBI perspektif adalah sautu cara atau metode pandangan yang bisa dirasakan oleh panca indra atau juga dapat diartikan sebagai suatu sudut pandang seseorang dalam menyikapi suatu objek yang tampak oleh panca indra. Menurut Schein E, 1972 dalam PPNI 2001, menyatakan bahwa keperawatan sebagai pemberi pelayanan profesional yang memiliki karakteristik berikut:
  1. Profesional memiliki artian yang berbeda dengan amatir. Profesional terikat seumur hidup yang merupakan penghasilan utama.
  2. Perawat perlu memiliki motivasi yang kuat sebagai landasan pemilihan karir profesionalnya dan mempunyai komitmen hidup yang mantap terhadap karirnya.
  3. Keperawatan memiliki kelompok ilmu pengetahuan yang mantap serta ketrampilan khusus yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan.
  4. Perawat perlu profesional mengambil keputusan untuk kliennya berdasarkan prinsip – prinsip teori yang sudah dipelajari.
  5. Berorientasi pada pelayanan menggunakan keahliannya demi pemenuhan kebutuhan pasien.
  6. Pelayanan yang diberikan pada pasien berdasarkan kepada kebutuhan yang bersifat objektif.
  7. Mengetahui yang terbaik untuk pasien dan memiliki ototnomi dalam mempertimbangkan tindakan.
  8. Membentuk perkumpulan profesi.
  9. Mempunyai kekuatan dan status dalam bidang keahliannya dan pengetahuan yang dianggap khusus.
  10. Bersikap profesional dalam memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuan, wewenang, dan prinsip – psinsip keilmuan.
Peran Psikologi keperawatan 
  1. Terjalinnya hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal yang baik memungkinkan pasien untuk lebih terbuka terhadap apa yang dirasakan dan kemudian menyampaikannya kepada perawat. Hal ini akan sangat membantu bagi perawat untuk memberikan pilihan terbaik saat masa pengobatan dan juga dapat menurunkan tingkat kecemasan.
  1. Komunikasi yang baik antara perawat dan klien
Komunikasi yang baik perlu selalu dijaga. Komunikasi yang  baik bertujuan untuk mendorong pasien menyampaikan apa yang mereka rrasakan dan juga komunikasi yang baik dengan perawat menyampaikan rencana tindakan yang mudah dipahami.Dalam komunikasi antara kedua pihak akan memunculkan rasa diperhatikan yang lebih dan memberi kepuasaan pelayanan. Komunikasi efektif terdiri dari verbal dan nonverbal.
  1. Menumbuhkan rasa saling percaya antara klien dengan perawat
Rasa saling percaya antara klien dengan perawat akan tercipta apabila kedua peran diatas sudah dilakukan dengan baik. Rasa percaya ini akan mempermudah proses pemberian asuhan keperawatan karena klien menjadi sangat kooperatif. Menanamkan rasa percaya tersebut merupakan bentuk pendekatan secara psikologis.
  1. Memberikan motivasi pada klien
Apabila ketiga tahap peran perawat diatas sudah dilakukan, maka perawat dapat memberikan dukungan atau motivasi untuk klien dan keluarga dalam bentuk berupa sikap menghibur agar klien tertawa, memberikan keyakinan pada klien terhadap kesembuhannya, memberi keyakinan pada klien terhadap suatu treatment tertentu yang mendukung kesembuhan, memotivasi klien untuk berani ketika mendapatkan tindakan, dan juga memotivasi pikiran positif lainnya.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar