Jumat, 12 Januari 2018

PSIKOLOGI PENDIDIKN

Teori Belajar Dalam Psikologi Pendidikan

Terdapat beberapa teori dalam psikologi pendidikan yang menjadi konsep dasar  psikologi dalam dunia pendidikan
  • Teori Behaveorisme 

Menurut teori behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut merupakan dampak  dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dikatakan sudah belajar jika terdapat perubahan pada perilakunya.konsep yang diutamakan adalah input atau stimulus yang diberikan seperti guru mengajarkan pada siswa cara membaca. Kemudian output yang merupakan hasil atau respon akibat dari stimulus, seperti siswa menjadi bisa membaca walaupun masih terbata- bata.





  • Operant conditioning Theory
  • Operant conditioning adalah tipe pembelajaran dimana perilaku dikontrol oleh konsekuensi yang bisa diperoleh. Kunci dari operant conditioning ini adalah dukungan positif dan negatif, hukuman positif dan negatif. Dukungan positif adalah memberikan sesuatu yang menyenangkan pada suatu perilaku.Dukungan negatif adalah membuang sesuatu yang tidak menyenangkan sebagai sikap yang bisa diterima.Kemudian, hukuman positif digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak menyenangkan. Hukuman negatif digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak menyenangkan dengan mengambil sesuatu yang menyenangkan.
    • Classical conditioning Theory
    Classical conditioning merupakan teori dengan melibatkan pembelajaran pada perilaku baru melalui suatu proses yang berkesinambungan. Terdapat tiga tahapan pada teori ini dengan pemberian stimulus baru pada masing masing tahapan.
    1. Tahap 1 – Before Conditioning: pada tahap ini stimulus dari lingkungan yang mengeluarkan respon yang belum dipelajari dan terdapat respon yang tidak pernah terfikirkan. Contoh : Parfum dapat menimbulkan respon kebahagiaan.
    2. Tahap 2 – During Conditioning: Stimulus dari lingkungan tidak berespon berhubungan dengan stimulus yang sudah diketahui. Contoh : parfum mungkin berkaitan dengan seseorang.
    3. Tahap 3 After Conditioning: terbentuknya respon yang baru. Contoh : Seseorang yang sebelumnya berkaitan dengan parfum yang harum menjadi sangat memikat (Mcleod, 2008)

    • Teori kognitif
    Teori kognitif memfokuskan perubahan proses mental dan struktur yang terjadi sebagai hasil dari upaya untuk memahami sekitar. Teori kognitif dugunakan untuk proses pembelajaran yang sederhana seperti mengingat nomor telepon dan lainnya. Kemudian, teori kognitif memiliki empat pronsip dasar : (1) Siswa aktif untuk mendapatkan pemahaman tentang pengetahuan yang diberikan, (2) Pengembangan pengetahuan tergantung terhadap apa yang sudah mereka pelajari, 
    (3) belajar membangun pengalaman 
    (4) belajar merupakan perubahan struktur mental seseorang.
    • Koneksionisme
    Teori koneksionisme dikembangkan oleh Edward L. Thorndike (1878- 1949) dan dikenal dengan teori stimulus – respon. Menurutnya, dasar belajar merupakan asosiasi dari stimulus dan respon. Stimulus akan memberikan pesan pada panca indera lalu memberikan respon dengan perilaku. Asosiasi seperti hal tersebut disebut koneksi. Prinsip itulah yang disebut koneksionisme.
    • Teori Gestalt
    Gestalt merupakan teori yang menjelaskan proses persepsi melalui penataan komponen sensasi yang memiliki hubungan atau pola menjadi kesatuan. Disimpulkan bahwa, seseorang cenderung melihat sesuatu di sekitarnya sebagai kesatuan yang utuh. Teori Gestalt menjelaskan bagaimana persepsi visual bisa terbentuk. Misalnya, ketika kita sedang melihat awan dan melihat suatu bentuk yang mirip suatu objek.
    Peran Psikologi terhadap Pendidikan
    Kontribusinya terhadap perkembangan dunia pendidikan dapat dijelaskan sebagai berikut :
    1. Peran psikologi terhadap kurikulum pendidikan
    Secara psikologis, pengembangan diri siswa didasarkan pada kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotor. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari perkembangan sikap, motivasi, tingkah laku, dan komponen lainnya. Komponen pembelajaran merupakan proses dari input ke output. Lalu, penggunaan kurikulum sebagai kerangka alur input menuju output atau hasil yang baik memerlukan hakikat – hakikat psikologi.
    1. Peran psikologi terhadap sistem pembelajaran
    Terkait dengan teori teori psikologi yang berdampak pada seseorang dalam bertingkah laku, psikologi juga mempengaruhi sistem pembelajaran pada dunia pendidikan dengan positif. Siswa menjadi bersungguh – sungguh belajar ketika respon psikologinya dibimbing oleh pengajar dengan baik.
    Dan juga, proses pemahaman pembelajaran suatu topik menjadi lebih mudah dengan penyelesaian masalah-masalah pembelajaran yang dialami. Keinginan atau hasrat menjadi lebih tinggi dengan pendekatan psikologi dari guru dengan interaksi dan komunikasi yang menyenangkan.
    Selain itu psikologi pendidikan juga telah melahirkan prinsip prinsip pembelajaran seperti yang dipaparkan oleh Sudirwo, 2002 :
    • Seseorang yang belajar harus memiliki sebuah tujuan.
    • Tujuan dilahirkan dari kebutuhan bukan paksaan
    • Harus bersedia mengalami beberapa kesulitan.
    • Belajar itu dibuktikan dengan perubahan perilaku.
    • Belajar membutuhkan insight apa yang harus dipelajari dan dipahami.
    • Seseorang membutuhkan bimbingan.
    • Ujian perlu dilakukan namun didahului dengan pemahaman.
      1. Peran psikologi terhadap sistem penilaian
      Psikologi juga telah memberikan peranannya dalam sistem penilaian. Misalnya, dengan tes psikologi untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa, tes bakat untuk mengetahui bakat yang potensial terdapat dalam diri siswa sehingga lebih mudah memberikan bimbingan dalam membantu mengembangkan potensi diri siswa.
      Tes aspek kepribadian juga dapat membantu guru mengenal lebih baik pribadi siswanya sehingga bisa memberikan pendekatan yang lebih baik lagi dalam proses pembelajaran. 
      Manfaat Mempelajari Ilmu Psikologi
      Terdapat beberapa manfaat mempelajari psikologi pendidikan menurut Muhammad dan Wiyani (2013), yaitu :
      1. Memahami perbedaan siswa
      Masing masing siswa memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda beda. Sebagai guru, perlu untuk memahami perbedaan perbedaan karakteristik setiap siswa, tahap tumbuh kembangnya, serta tipe perilakunya. Pemahaman tersebut dapat menghasilkan interaksi pembelajaran yang sesuai dan pembelajaran yang efektif serta efisien.
      1. Menciptakan iklim belajar yang kondusif di kelas
      Kemampuan guru menciptakan iklim belajar yang kondusif meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar dalam kelas. 
      1. Memilih strategi pembelajaran yang tepat
      Mempelajari psikologi untuk mengenal karakteristik masing masing siswa dan mengenal metode pembelajaran yang disukai, akan memberikan kemampuan untuk memilih strategi pembelajaran yang tepat di dalam kelas. Strategi pembelajaran yang sudah tepat, akan memberikan situasi efektif belajar mengajar.
      1. Memberikan bimbingan pada siswa
      Psikologi memberikan kemampuan kepada guru untuk menjadi seorang pembimbing bagi siswanya dengan pendekatan emosional dari hati ke hati untuk mendapatkan kepercayaan siswa.
      1. Berinteraksi dengan tepat dengan siswa
      Prinsip-prinsip psikologi mendasari cara berkomunikasi yang tepat dalam pembelajaran. Komunikasi dengan siswa dinyatakan dengan menempatkan diri sesuai tahapan tumbuh kembang siswa. Sehingga dapat memberikan suatu interaksi yang menyenangkan. 
      1. Memberikan evaluasi hasil pembelajaran
      Sebagai seorang pendidik, dengan mempelajari psikologi pendidikan akan mampu memberikan penilaian hasil pembelajaran secara adil. Selain itu juga dapat menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa tanpa membedakan satu dengan yang lainnya. Evaluasi hasil pembelajaran bisa berupa nilai ujian secara intelegensi, nilai sikap, dan nilai keaktifan mengikuti kegiatan sekolah. Ketiga hal tersebut menentukan kualitas perbaikan itngkah laku siswa menjadi lebih baik.
      1. Memotivasi belajar
      Bekal psikologi pendidikan untuk pengajar agar pengajar mampu memberikan dukungan, dorongan atau motivasi untuk siswanya dalam semangat belajar yang lebih tinggi. Psikologi pendidikan mengajarkan tentang memahami masing masing karakteristik siswa dan memberikan motivasi sesuai dengan karakter tersebut agar lebih efektif mempengaruhi semangat belajar siswa. Pemberian dukungan positif kepada siswa menghasilkan semangat belajar yang meningkat.
      1. Menetapkan tujuan pembelajaran
      Psikologi pendidikan membantu pegajar untuk menentukan tujuan pembelajaran terhadap perubahan perilaku seperti apa yang diinginkan sebagai hasil pembelajaran. Tujuan pembelajaran ditetapkan pada setiap materi yang akan diberikan. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran dijadikan patokan kesesuaian hasil pembelajaran apakah nantinya dianggap berhasil atau tidak.
      1. Penggunaan media pembelajaran yang tepat
      Pengetahuan psikologi pendidikan juga bermanfaat untuk menentukan media pembelajaran yang tepat untuk siswa, misalnya media audio, visual, motorik, dan lain sebagainya sebagai aktivitas pembelajaran yang menyenangkan.
      1. Penyusunan jadwal pelajaran yang sesuai
      Penyusunan jadwal pelajaran juga disesuaikan dengan kondisi siswa, seperti pelajaran yang butuh pemikiran lebih rumit seperti matematika akan lebih baik jika diletakkan pada jam belajar pertama, saat pikiran siswa masih segar dan konsentrasinya masih maksimal. Jika mata pelajaran seperti matematika diletakkan pada akhir kelas, maka hal itu tidak akan efektif. Siswa sudah lelah, daya tangkapnya menurun, konsentrasi menurun, dan pembelajaran menjadi tidak efektif


    Share:

    0 komentar:

    Posting Komentar